Translate into your own language :D

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 26 Juli 2011

My World of Zakat : zakat yang mengubah hidup guruku



Zakat memperbaiki hidup guruku
(diilhami dari kisah nyata seorang guru yang kini telah berhijrah ke negeri ginseng)

          Rina menatap dengan tatapan kosong kelima kartu kreditnya di atas ranjangnya. Tatapan itu kemudian digantikan dengan tatapan penuh penyesalan saat ia menatap goody bag yang berisi sepatu-sepatu mahal yang baru saja dibelinya dengan menggunakan salah satu dari kelima kartu kredit tersebut. Sepatu-sepatu yang  mahal dari perancang kelas dunia itu ia beli karena gengsi akan image-nya yang terkenal sebagai dewi fashion.
Penyesalan selalu datang belakangan. Kini ia bingung memutuskan apa yang akan ia lakukan untuk melunasi cicilan kelima kartu kreditnya tersebut. Tagihan totalnya sudah mencapai lima juta rupiah perbulan, sedangkan gaji bulanannya sebagai Public Relation di sebuah bank swasta besar bahkan tidak mampu menutupi setengah dari jumlah tagihan tersebut.
            Masa iya,aku harus bunuh diri juga? Pikirnya. Ya, temannya pernah mengatakan bahwa jangankan orang yang mempunyai lima kartu kredit, yang mempunyai tiga kartu kredit saja sudah banyak yang mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri karena tidak mampu melunasi tagihan mereka yang terus membengkak. Apakah aku juga harus mengikuti mereka yang melakukannya juga? Ia mengerutkan dahinya dan tak terasa semburat air mata meleleh dari kedua matanya...
QQQ
          Keutamaan zakat kadang masih tak begitu disadari oleh sebagian dari orang-orang disekitar kita yang mempunyai penghasilan yang mencukupi bahkan lebih dari kebutuhan mereka. Padahal, selain untuk membantu masyarakat miskin yang tidak mampu, zakt juga dapat membersihkan harta kita, memberikan harapan akan keberkahan, dana membantu kita kembali ke fitrah, yaitu kembali pada keadaan dimana jiwa kita menjadi bersih kembali, yang merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan sang maha pencipta.
            Sebagaimana firman Allah Ta'ala pada QS. At-Taubah: 103:
.

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
            Selain itu, bagi seorang muslim, zakat adalah rukun islam yang kelima. Yang berarti tanpanya, keislaman seorang muslim belumlah sempurna. Lagipula, zakat juga menghindarkan kita dari berbagai perbuatan buruk yang dapat merugikan kita juga dimasa yang akan datang, seperti : bakhil, rakus, hina, keras hari, dan suka bermuka masam pada orang-orang yang fakir, juga segala perbuatan yang rendah lainnya.
            Nah, disini saya mencoba untuk menceritakan kisah seorang sahabat yang sekaligus guru saya tentang ceritanya yang menarik akan bagaimana ia mulai mendapatkan hidayah dari sang maha pengasih untuk menyisihkan sedikit hartanya untuk berzakat. Rina (nama samaran) adalah guru saya yang saya maksudkan, dan Deris (nama samaran juga) adalah adik guru saya tersebut. Ia lah yang menjadi jembatan hidayah bagi Rina, yang akhirnya bisa mengubah kehidupannya.
QQQ
            …Ia mengutarakan niatnya dengan frustasi kepada Deris, adiknya yang gendut dan alim. Namun apa yang ia dapat dari adiknya? Cacian akan sikap pengecutnya dan semprotan kata-kata pedas yang tak disangkanya. “ngaku loe (kamu) punya iman? Islam macem (macam) apa loe (kamu)? Lagian loe  (kamu) gengsi mulu yang dipikirin (dipikirkan)! Mikirin kewajiban kagak (tidak) pernah!? Pernah zakat gak loe, selama loe kerja? Jangan-jangan harta loe tuh gak (tidak) berkah.” mendengar ini, Rina langsung ternganga tak percaya. Deris yang dinilainya pendiam dan 'terlalu suci' ternyata bisa juga berkata loe-gue pada kakaknya sendiri.
            Namun, bukan ternganga karena perasaan marah akan reaksi adiknya yang tak disangka-sangka dengan terang-terangn membentaknya, loe-gua yang digunakannya, tetapi ia meresapi pertanyaan terakhir dari serbuan pertanyaan adiknya; “...pernah zakat gak loe,...” ia pikir, memang benar ia tidak pernah membayarkan zakat dari sebagian hartanya. Lagipula ia pikir, untuk apa zakat segala?.
            Rina belajar untuk tidak terlalu menganggap serius kata-kata adiknya. Namun, pertanyaan tentang pernahkah ia berzakat terus terngiang-ngiang ditelinganya.Ia bingung, Ada apa sebenarnya dibalik zakat itu? Zakat? Buat apa? Kalau ia tidak salah, seingatnya di pelajaran P.A.I semasa SDnya dulu, zakat itu dilaksanakan untuk,,, membantu rakyat miskin saja, kan? Memang untuk apalagi?.pikirnya.
            Untuk menghilangkan keraguannya, ia langsung mengaktifkan ponsel Blackberry terbarunya dan membuka browser yang menampilkan halaman search engine favoritnya dan mengetik kata 'zakat' di kolom pencarian halaman tersebut. Dalam sekejap mata, berbagai opsi situs web yang berhubungan dengan kata kuncinya terpampang di hadapannya. Ia memilih situs yang paling atas dari berbagai pilihan tersebut.
QQQ
            Tanpa berpikir terlalu panjang, setelah menerima gajinya untuk bulan itu, ia mendatangi salah satu kantor cabang lembaga amil zakat swasta yang paling kondang di Indonesia. 2,5% dari hasil jerih payahnya bulan itu ia sisihkan bagi orang yang membutuhkan. Tak banyak, hanya sebesar lima puluh ribu rupian saja. Namun, apa yang ia alami setelahnya merubah hidupnya untuk selamanya.
QQQ
  
Mungkin, gaji-gajiku yang sebelumnya belum berkah bagiku, pikirnya setelah ia mengetahui alasan mengapa gaji-gajinya selalu ludes bagi sesuatu yang tidak baik dan penting. Ia merasa lebih tenang, hartanya terasa 'benar-benar bersih' untuknya. Pasti ia sudah benar-benar bisa juga membelanjakan uang-uang yang benar-benar untuknya itu tanpa takut ada hak orang lain yang belum terpenuhi. Namun anehnya, bukannya merasa lebih bebas untuk berbelanja semau tangan dan kakinya bergerak, ia malah merasa mulai timbul setitik perasaan riskan akan pemborosannya.
            Ia tak lagi merasa,,, kesenangannya yang biasanya meluap-luap saat ia berbelanja beradu merek mahal, terasa asing baginya kini. Ia pun mulai urung melangkahkan kakinya lebih lanjut lagi ke toko-toko tas dan sepatu perancang terkenal langganannya. Ia memeriksa kata hatinya yang paling dalam. Ia merasa seakan sudah bosan akan kehidupannya yang berlebihan. Tak tahu mengapa, kata 'kesederhanaan' yang sebelumnya ia buang jauh-jauh dari kamus kehidupannya, kini mulai terasa seperti kemutlakan adanya.
QQQ
            Astaghfirullahaladzim, sedalam inikah aku terjerumus pada kesengangan duniawi yang semu itu? Kata hatinya merasa miris akan kebodohannya selama ini. Ya rabb, maafkan aku... ucapnya selalu setiap ia mengingat niatnya untuk mengakhiri hidupnya dengan bunih diri beberapa waktu sebelumnya.
QQQ
            Berbagai reaksi terheran-heran menyapanya. Mulai dari teman-teman arisan-nya yang biasanya menjadi rivalnya dalam adu merek mahal, sampai kolega-koleganya di kantor tempat ia bekerja. Ada yang menyambut positif perubahan itu, namun ada juga yang mencibir dengan menyebarkan gosip-gosip murahan yang hebatnya, tak menjadikannya merasa lemah.
            Dengan memanfaatkan keadaannya ini, Rina belajr mulai menabung dan melunasi satu persatu tagihan-tagihan kartu kreditnya, dan menutup sebanyak mungkin akun kartu dari kelima kartu-kartu kreditnya tersebut.
QQQ
            Membayar zakat perlahan menjadi sesuatu yang aneh bila tak ia laksanakan.  Zakat kemudian menjadi sesuatu yang dekat dengannya. Perasaannya yang ingin lebih tahu tentang kemana ia menyalurkan zakatnya membuatnya bertekad untuk bekerja di sebuah lembaga penyaluran zakat. Dan begitulah jadinya.
            Ia kemudian menjadi staf pengajar di sebuah sekolah yang dibiayai sepenuhnya oleh dana dari hasil kumpulan zakat pada lembaga amil zakat dimana ia menunaikan zakat pertamanya, Dompet Dhuafa. Disana, ia baru benar-benar merasakan secara nyata apa manfaat dari zakat tersebut dan apa hasil yang tercetak dari kumpulan zakat tersebut.



Lafaz alhamdulillah kini lebih sering diucapkannya akan keindahan berzakat. Lafaz itu pula yang ia ucapkan akan zakat yang mulai membersihkan hartanya dan hatinya sehingga ia menjadi lebih dekat pada sang khalik.
            QQQ
            Kini, hanya tinggal dua kartu kredit yang berada pada genggamannya. Untuk penggunaan yang mendesak saja, ia meniatkan. Lagipula, tak ada lagi desakan untuk berhiperbola dalam berbelanja suatu yang tak penting dan tidak dibutuhkannya. Kini ia hidup bahagia dan tenteram dengan pahala yang terus mengalir dari zakat yang ia bayar, juga dengan kepergian ancaman tagihan kartu kredit yang tak bisa ditanggungnya.
            Pembuktian jadinya ia kepada temannya yang dulu pernah menyuarakan pesimisme bahwa ia akan mengakhiri hidupnya sebagai pemilik lima kartu kredit dengan bunuh diri seperti dalam kasus pemegang kartu kredit berjumlah banyak lainnya.
            Kadang, ia menangis saat mengingat saat-saat dimana ia memulai membayar zakatnya yang pertama; zakat yang akhirnya mengubah hidupnya. Ia tak habis pikir, bila ia tak sempat mengutarakan niatnya pada adiknya, mungkin ia sudah berada di alam kubur dengan siksaan dan adzab sang maha kuasa yang maha pedih.
QQQ
            Banyak cara bagi sang khalik untuk menyampaikan hidayah-hidayahnya. Mungkin bagi Rina, jalan tersebut berasal dari zakatnya yang pertama. Hikmah yang bisa kita ambil adalah, zakat bagi ummat memang benar besar manfaatnya entah bagi kehidupan kita didunia, maupun di akhirat. Kita dapat ikut membantu sedikit mengurangi derita kemiskinan yang sudah terlalu besar menyerang masyarakat Indonesia.
            Bayangkan bila semua masyarakat Indonesia membayar zakat sebesar lima puluh ribu saja perbulan. Bila kita hitung Rp. 50.000 * 250.000.000 jiwa = Rp. 1.250.000.000.000.000 (seribu dua ratus lima puluh triliun rupiah!!!)
jumlah sebanyak itu pasti bisa membantu banyak dari kita yang lebih membutuhkan. Maka, marilah kita berlomba-lomba beramal dari jalan zakat yang satu ini. Banyak keuntungan yang dapat kita raih bila kita melakukannya. Seperti Rina, akhirnya ia mendapatkan pencerahan dari zakat.
            Coba kita ingatkan teman dan kerabat isekitar kita. Sudahkah orang-orang disektar kita menyisihkan hasil jerih payah mereka bagi yang membutuhkan? Hidup kita takkan luput dari orang disekitar kita. Dengan membantu saudara-saudara disekitar kita, kita akan ikut menambah jumlah amalan dunia kita untuk bekal di akhirat nanti.





SOURCE WEBSITE :

source QS. AT-Taubah : 103 http://www.dudung.net/quran-online/indonesia/9

SOURCE GAMBAR - GAMBAR :

source selebaran lomba bloger kemanusiaan:

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSpxHTC4SZw-NfD46YfNZHAFCzP5z1t6YU6_3osYCfXyiyK0ZZt:

source logo LPI-DD :

data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBhQSERURExQUFBQWFB0VFRUVGB0cGBQaFRshGhskHRocICYeGCAjHRUcKzsiJjMpLCwvGB49NTAqNicsLCkBCQoKDgwOGA8OGi8jHyI0NSo1NTUpMjA1NTA1NTIpMCosLDUpNTQ1Mi0vNTUsNSwsNDU1LCkqLCkqLyksLCwsKf/AABEIADgAlQMBIgACEQEDEQH/xAAbAAABBQEBAAAAAAAAAAAAAAAAAwQFBgcBAv/EAD8QAAIBAgMDCAYHCAMBAAAAAAECAwARBBIhBTFBBhMVIlFTktEHMmFxgZEzQkNzgqHCFDRSYnKys8EkseFj/8QAGQEBAAMBAQAAAAAAAAAAAAAAAAEDBAIF/8QAJxEAAgEDAwIGAwAAAAAAAAAAAAECAxESBCExE0EyUXGhwfAi0eH/2gAMAwEAAhEDEQA/ANgwmESRFkdVdnUMSwBtmF7C+4C9KPs6EAkxxAAXJKrYAfCvWy/oIvu1/tFYZ6ROWk20cUcDhszQh+bVE34hwbEntW40G6wufZdRpOq7IGhbT9IuyIGKlo5CNDzUQf8AMCxpTY/L7ZOJYIrRIx0CyxhL/Ei351TNl+gpub5zF4kRaXKxqGy+92NvkPjUftj0MyiLn8HMuKS18hGVzbfbUhj7NDV+GmvhnudY7XNwGy4e6j8C+VHRUXdR+BfKsa9EvL+SKddn4hiYnOSIv60L8F11yndY7jW33rPVpOlKzOSH2LHHPFzhhiU85IlggtaORkHDiFp90VF3UfgXyphySP8Axz9/N/mepWTEqN5+HH5b6pbS5Aj0VD3UfgXyo6Lh7qPwL5VF7W5aYfDg53Gb+Eat8he3xqn7R9LLnSGID+Z/IVU60VxuZquro0vFI0TouHuo/AvlR0XD3UfgXyrIBytx+JfIszC/BLKAO0ka2rQeQ+zyiu7O8jEgF3Ym9tTa50GtcrUJzULbs4oatV3+EXbzJ7oqLuo/AvlR0VF3UfgXyp3RWg2DToqLuo/AvlR0VF3UfgXyp3RQDToqLuo/AvlR0VD3UfgXyp3RQEBtvGnC5ebAAe914DLbcOF835UU25a/Zfj/AE12gPe3toNBsqSVPWXC3U9hKAA/C9UD0CbAUifGMLspEMf8osGcj33UfA1prbOE+B5ht0mHCH2ZkAqN5E7P/Z0aKwUGxAH1WGhB7dABf+Rq0QnalKK5ZJ75dGMQLnk5vNKqJc9Vna9g3AA23nQG1N+QUQyylZc+V8jquqI4AJGbczAMAbaA3GtU/wBP+0OphYBxZ5SP6QFH95+VWz0S7O5rZUHAyBpT+NiR+Vqzy0VPbUvxcF6rzVLpdjN/TTsgYbHxYmLqmZecNuEkTDX43U+8GtzwsuZFb+JQ3zF/91nfpC5N9I4iEBjaNhGLDeZH659wVDY//N/ZWkIthYbhurTVnenBd0UELyWS+GI11mnGhsfpn48Kzna2Amiml2fJLIecPOYWVnN3bcFZr6hh1ddzBTx10jkl+7n7+b/M9NOXfJr9rw5CfTR9eI8bjeL8L2+YFY5RuZNTSc43XK+2Mg2ZCkrBJGMZDAO1rm17ElTvI41a+VGxsJh1TBwWfETC7zObmCEdZ37F6oNvZf2VWdpyGRVxqjr5ubxI7JQPWI4CQAn+pXpZMMZurELHEECaUm5WJLdUDgCVF+3Ko3VkyVNvLg8akoRbjim3wyY5MRhudxIGVZGyxjsii6qf9flWjRucPgi6gFguex3Xbtt7/wAqreysAC0cSiyiwt2Kv/gq3bbjU4eQO3Nrk1a18o93H3VTpL1Jzqv0PZhHGDsISbWkha2ICZCGKvHfQopYgq3aoJBB4H2Um+1Z0jGIkSMRWDMgJzxoeN/VYi+qi3GxNJYQRzOecmMrKhtGyGMKHGVjkIu2ml9bXPbXDggYkz4gthiUAUqAXDEBAzjUgkgbhfia9EXk1dP3XuKpykIZ0aM5udZIQuvPZTa38pG830y67r2ZvyrfKjHmVJgWUozG7sSQVTt9XsO8aVL4IxxpI4e6iWR2JHqkMcw+BBpvgMJHA8S85dniEUYOhcR3ckfBqbhqe35fewnBt1nnaMvDHlcKI3vzjXRW/iA+tbjupXDYvENM8RMNkCEkK9yHvu62lstIqwTEuqzG7yK7R8yWsWUADnBotwnHdrT/AAgT9omIe75Y86fwAZsvzuflUoRyb3ffz/pD8tPsvx/poo5a/Zfj/TXa6NRObL+gi+7X+0V7bCjNmGhvf48fnb8hXjZf0EX3a/2immPVy5sJLcMkgXs3D4H86Azn0o8g8dj8YJIY0MSQrGpaQC5uWbQ7tWHyrSsLs3m8NHAL2SJUspsTlUDf7bez3imSwSC1hiDuH0q8Lnj79/u7Kd4bFyhAphk0AF2dSTYDeRv1uL+z21bKrKUVF8IHvZ2zMhzsBm+qBuQaDfxNgBfTQAAAb5GmmGxTsxDRMg1sSRrY9gOl9/zp3VTdwQvJL93P383+Z6mqheSX7ufv5v8AM9TVAZTy02UuExhkYf8AFxgKTW+o175h7Vazj3MKreyGbDYowSb1e2m434j2MCCK2XlHyeTGQGCQkAkMGG9SvEX07R8TVcxnosjkEV55M8aZM4C3YKbpf2qNL9gHZWerRzTR5VbSTzyp+v7XyS3JbBetKf6V/wB1I7fiZsNIqgsxXRRvOvCneDwwjRUGuUWv29p+JpapoUunTUT0sbxxIRy88sbCJ0WPOS0gALZlKhQL3trcnQdUUyXYsow0IzyllaEtEcuUZXUtuF7KATv4VZ67VuJw6KfLK3KkiRz4fmpGaV5SjKBkImJIJa/Vtm1v2e2uYvZM8jM6lF5sKsQZSSTF1rhgwyhm03HQe21WS1dpiR0U9myDw2FczSzHnUBCMEBHWsmoI4m+lNsJs7ERumIbKxdjzqKvWAlI+sWs3N2XhuDdtWSu1Nieivn5Kvy0+y/H+mijlr9l+P8ATXakuJbBY1EjRHZUZVCkMQPVFri+8G1eZXwzNmLxFjxzi+m7jRRQHcNLho/UeJdLaOu4buNL9KQ97H4186KKAOlIe9j8a+dd6Uh72Pxr51yigEcFPh4lyJJGFzM1s4OrsWbee1jS/SsPex+NfOiigDpWHvY/GvnR0rD3sfjXzoooA6Vh72Pxr50dKw97H4186KKAOlYe9j8a+dHSsPex+NfOiigDpWHvY/GvnR0rD3sfjXzoooA6Vh72Pxr50dKw97H41865RQERt3DftJTmyCEvduBzW3Hj6vDtooooD//Z

source gambar QS. At-Taubah : 103 :

http://www.dudung.net/images/quran/9/9_103.png

Sabtu, 13 November 2010

My biggest inquisition.com

mengapa seorang cowok yang kayak cewek (kaya agwe) tuh gak lebih mudah diterima daripada seorang cewek yang kayak cowok???